Pernahkah Anda mengecek kecepatan website Anda? Jika belum, segeralah memeriksanya. Jangan sampai jumlah pengunjung menurun karena loading website terlalu lama.
“Nah, bagaimana kalau website saya ternyata memang lambat?”
Jangan khawatir, ada cara untuk mempercepatnya kok. Salah satunya, dengan mengaktifkan cache menggunakan plugin WordPress.
Mungkin Anda langsung bertanya: “Plugin cache apa yang sebaiknya digunakan ya? Pilihannya kan banyak?”
Nah, untuk memudahkan Anda memilih, di artikel ini kami membahas empat plugin cache terbaik, yaitu:
- WP Super Cache
- WP Rocket
- W3 Total Cache
- LiteSpeed Cache
Pembahasan yang kami lakukan akan meliputi sembilan aspek, yaitu:
- Sistem cache. Mode untuk melakukan caching website.
- Pembaruan cache. Mekanisme pembaruan sesuai setting durasi penyimpanan cache.
- Penghapusan cache. Ketentuan penghapusan cache yang sudah kadaluarsa.
- Variasi cache. Kemampuan membuat lebih dari satu versi cache
- Preload dan rebuild cache. Preload adalah kemampuan mencari halaman website tanpa cache dan membuatkannya. Rebuild berfungsi untuk menyajikan cache kadaluarsa sembari plugin melakukan preload
- Jenis kompresi. Kompresi file yang dapat di-cache
- Cache konten personal. Kemampuan plugin menyajikan konten personal dalam cache. Misalnya, isi keranjang belanja di website e-commerce.
- Fitur optimasi kecepatan. Fitur selain caching yang dapat membuat website lebih cepat
- Harga. Biaya penggunaan plugin.
Di bagian akhir nanti, kami akan memberikan perbandingan keempat plugin sesuai aspek yang dimiliki. Sekarang, yuk simak penjelasan lengkapnya dulu!
No comments:
Post a Comment